Ratings and Recommendations by Outbrain

Monday 11 April 2011

IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi AS dan Jepang, Harga Minyak Tumbang

DUBAI - Harga minyak hingga sore ini lanjut koreksi setelah International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat dan Jepang.

IMF dalam World Economic Outlook menyebut, strategi pengurangan defisit jangka menengah di Amerika Serikat dan kredibilitas Jepang menurun. IMF juga menyebut, tingginya harga minyak menyebabkan risiko baru terhadap ekspansi ekonomi global.

Minyak jenis Brent turun 1,17% ke US$ 124,65 di London, terkoreksi dari level tertingginya sejak Agustus 2008. Sementara, di pasar Asia, minyak WTI untuk kontrak pengiriman Mei di New York Mercantile Exchange jatuh hampir 1% ke level US$ 111,69 per barel, hingga pukul 18.42 WIB.

Koreksi terjadi setelah pejabat pemerintah Jerman mengomentari laporan yang dirilis IMF itu anonim, karena baru akan dipublikasikan di Washington, hari ini.

Di sisi lain, Uni Afrika mengatakan pemimpin Libya Muammar Qaddafi setuju untuk gencatan senjata. Ini memicu spekulasi ekspor dari negara Afrika Utara akan kembali pulih.

Kepala penelitian komoditas di Commerzbank AG Eugen Weinberg mengatakan, ini alasan yang logis untuk menunjukkan tingginya harga minyak saat ini mungkin memperlemah permintaan di tahun ini. Lanjutnya, harga minyak juga jatuh karena pembicaraan damai di Libya, dan juga karena kenaikan harga baru-baru ini dianggap berlebihan.
"Harga saat ini tidak benar-benar digerakkan oleh penawaran dan permintaan," jelas Weinberg.

Investor cemaskan inflasi emas cetak rekor sepanjang sejarah
SINGAPURA - Emas melesat dan kembali mencetak rekor baru sepanjang sejarah. Sementara, perak memperpanjang kenaikannya dalam sembilan hari berturut-turut, dan menjadi reli terbaiknya sejak Maret 2008. Investor memburu logam mulia sebagai lindung nilai terhadap percepatan inflasi.

Kontrak emas untuk pengiriman Mei di divisi Comex bursa NYMEX-AS mencetak rekor baru setelah naik 0,3% ke US$ 1.478 per ons troy, pada perdagangan pagi di pasar Asia. Adapun,hingga pukul 14.12 WIB, harganya masih bertengger di posisi rekor US$ 1.474,8 per ons troy.

Sementara, perak sempat melejit 1,5% ke US$ 41,5238 per ons troy. Ini harga tertingginya sejak 1980.

Chae Un Soo dari KEB Futures Co. menyebut, harga komoditas di seluruh bursa melejit karena lebih buruknya proyeksi inflasi. "Saat ini, semakin banyak investor yang memburu emas sebagai lindung nilai investasi," ujarnya.

The Federal Reserves mempertahankan suku bunga rendah di 0,25% sejak Desember 2008 untuk menstimulus ekonominya. Sementara, ECB sudah menaikkan suku bunganya menjadi 1,25% karena kekhawatiran atas tekanan inflasi.

Analis Phillip Futures Pte. Ong Yi Ling menyebut, tertekannya dollar karena kebijakan moneter The Fed berlawanan dengan langkah pengetatan ekonomi yang dilakukan beberapa bank sentral lainnya. "Pelemahan dollar mendongkrak daya tarik emas sebagai alternatif mata uang," katanya.

Mayoritas analis yang disurvei Bloomberg juga memprediksi, emas akan naik di pekan ini. Data Commodity Futures Trading Commission AS menyebutkan, manajer investasi dan spekulator menambah posisi mereka di emas berjangka New York pada sepekan yang berakhir 5 April lalu.

0 komentar:

Post a Comment