UNDER CONSTRUCTION - WEBSITE DALAM PERBAIKAN - TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

Forex adalah Bisnis yang mengandung RESIKO SANGAT TINGGI, tidak seorangpun yang mampu mengendalikan pergerakan Forex ini "...harga bergerak secara acak tidak akan menjamin seseorang bisa profit secara terus menerus karena Forex adalah PERMAINAN PSIKOLOGI" kata Bill William yang terkenal dengan Chaos Teory-nya.

TRADING ADALAH BISNIS PALING JUJUR, Bisnis mandiri terlepas dari kekurangan dan kelebihannya

Trading Forex di Indonesia masih menjadi bisnis negatif bagi sebagian kalangan masyarakat kita, cap negatif itu masih menghantui dan memberikan sinyal untuk segera meningalkan bisnis ini. Ada Apa Dengan Trading ?

STRATEGY TRADING : INDICATORS VS NAKED TRADING

Dalam melakukan transaksi Forex apa yang sebaiknya kita pakai sebagai acuan dalam trading ? Amati Candlestick anda satu persatu, karena setiap perpindahan candlestick adalah signal buat kita.

Surat Keputusan (SK) No.75/BAPPEBTI/Per/12/2009 tentang Pialang Asing (PMA) di Indonesia.

PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) SEGERA bekerja sama dengan Pialang Berjangka Luar Negeri untuk dapat langsung bertransaksi di Bursa Komoditas kedua di Indonesia ini. Pialang Luar Negeri dapat langsung bertransaksi di Bursa Tanah Air TANPA HARUS memiliki Kantor Perwakilan di Indonesia.

TIPS TRADING : NASEHAT DARI MASTER FOREX DUNIA

“Trading itu tidak sulit. Apa yang sulit adalah disiplin dan komitmen yang diperlukan dalam aktivitas trading" - Michael Miligan. “Tidak ada alasan untuk tawar-menawar lebih delapan poin. Segera saja lakukan pembelian. Begitu juga ketika turun, jika anda berpikir harga akan turun, segera saja lakukan penjualan.” - David Ryan

Ratings and Recommendations by Outbrain

Friday 15 October 2010

Jembatan Ampera : Masih Aman Pasca Kebakaran

Pasca kebakaran yang melanda Jembatan Ampera, Palembang, sebagian besar warga di Palembang cemas dengan kondisi jembatan tersebut. Terlebih, sebagian badan jembatan tampak melengkung dan pecah.

Namun, pakar jembatan berdarah Jepang, Prof Dr Sohei Matsuno, meyakini jembatan Ampera masih aman. Dia menentang opini yang mengatakan kondisi jembatan Ampera mengalami masa kritis.

Menurut Matsuno, terjadinya kebengkokkan handrail (pagar besi) bukan akibat panas, melainkan disebabkan tekanan gaya dari handrail akibat kebakaran disampingnya. Sementara handrail yang bengkok sebenarnya tidak terbakar.

"Buktinya tidak gosong," kata kepada pers di tegasnya kepada pers di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (15/10/2010).

Selain itu, lanjutnya, poster-poster iklan yang ditempel di bawah jembatan yang posisinya sejajar dengan besi yang terbakar pun tidak terbakar. Hal itu membuktikan kalau temperatur panas di bawah 200 derajat celsius.

"Handrail yang bengkok justru menjadi bukti kalau jembatan ini aman," tegasnya.

tw/irw/detiknews-Media Pontianak

Voucher Hadiah bagi Pasangan yang Ingin Bercerai

Media Pontianak - Cerita ini sebenarnya hampir usang, kejadiannya beberapa bulan lalu di tahun 2009. Sebuah firma hukum di Inggris menawarkan hadiah tak lazim bagi setiap pasangan suami istri yang kurang harmonis. Menjelang Natal 2009 lalu, mereka menawarkan sebuah voucher hadiah bagi setiap pasangan yang ingin bercerai. Demikian seperti dilansir AFP, Jumat (18/12/2009).

Sebuah firma hukum di London, bernama Lloyd Platt & Company menyebut voucher hadiah perceraian ini sebagai kado 'must have' (harus dimiliki) tahun ini. Dengan voucher tersebut, para pembeli bisa mendapatkan sesi konsultasi seputar perceraian dengan pengacara selama setengah atau satu jam.

"Natal bisa menjadi saat yang penuh tekanan bagi keluarga seiring dengan meningkatnya jumlah pasangan yang meminta nasihat perceraian di bulan Januari. Isu voucher ini cepat menyebar di masyarakat dan nampaknya menjadi barang yang dicari-cari karena sebutannya sebagai kado Natal 'must have'," ujar pengacara senior firma hukum Lloyd Platt & Company, Vanessa Lloyd Platt.

Dengan dihargai sekitar Rp 1,9 juta (125 Poundsterling) plus pajak, firma ini telah berhasil menjual 54 buah voucher dalam 3 minggu. Para pembeli meliputi para suami, istri, dan orang-orang yang menggunakan voucher ini sebagai saran bagi teman dan keluarganya yang sedang bermasalah dengan pernikahannya.

Namun demikian, pemberian voucher ini juga mendapatkan kritikan. Voucher ini dianggap mendorong orang untuk lebih memilih bercerai ketimbang menyelesaikan masalah mereka melalui konseling. Tapi, firma Lloyd Platt membantahnya. Menurut mereka, voucher ini menawarkan bermacam solusi dan perceraian hanya salah satu di antaranya.

Ternyata gelagat perceraian pun masih bisa di komersilkan, walaupun ini cerita lama tidak menutup kemungkinan akan ada tawaran berikutnya, ada yang berminat :-)

Media Pontianak

Kekayaan Orang Indonesia Bertambah 5 kali Lipat

Lembaga Riset The Credit Suisse menyebutkan total kekayaan orang Indonesia tumbuh lima kali lipat dalam satu dekade terakhir mencapai 1,8 triliun dolar AS pada 2010.

Angka itu akan naik lagi dua kali lipat menjadi 3,0 triliun dolar pada 2015. Siaran pers The Credit Suisse yang diterima di Jakarta, Kamis mengatakan, kekayaan rata-rata orang dewasa di Indonesia juga melesat 384 persen sejak tahun 2000 menjadi 12.112 dolar yang merupakan pertumbuhan tercepat di Asia Pacific dan tertinggi keempat di dunia.

Lebih dari 90 persen kekayaan rumah tangga di Indonesia adalah aset non finansial, terutama property. Aset finansial hanya menyumbang kurang dari 10 persen selama satu dekade terakhir. Dari total populasi, sekitar 20 persen penduduknya berada di bagian tengah piramida kekayaan (dengan rata-rata kekayaan berkisar dari 10.000-100.000 dolar) dan mayoritas penduduk memiliki kekayaan di bawah 10.000 per orang dewasa. Laporan tersebut menunjukkan, bahwa kekayaan global yang dimiliki 4,4 miliar orang dewasa telah bertumbuh 72 persen sejak 2000 dan mencapai 195 triliun dolar. Didorong oleh ekspansi ekonomi di negara-negara berkembang, Credit Suisse Research Institute memperkirakan kekayaan global akan meningkat 61 persen menjadi 315 triliun dolar pada 2015.

Bagian tengah dari piramida kekayaan terdiri dari satu miliar penduduk dunia yang berdomisili di negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia dan menguasai seperenam atau 32 triliun dolar dari kekayaan global. Secara keseluruhan, hampir 60 persen atau 587 juta orang di bagian tengah piramida kekayaan berdomisili di Asia Pacifik. China tercatat sebagai negara penghasil orang kaya terbesar ketiga di dunia, hanya tertinggal dari Amerika Serikat da Jepang, serta 35 persen di depan Perancis sebagai negara terkaya Eropa. (CS/Ant)

Dollars Slide to 10 Month Lows Lacks Momentum Ahead of Heavy Data Flow Bernanke Discussion

By John Kicklighter, Currency Strategist


* Dollar’s Slide to 10-Month Lows Lacks Momentum Ahead of Heavy Data Flow, Bernanke Discussion
* Euro Advances Slowly as Countries Wean off ECB Liquidity, Policy Officials Intensify he Hawkish Tone
* British Pound Draws Modest Strength from BoE Sentance's Ongoing Crusade for Rate Hikes
* Canadian Dollar Stumbles despite Reports of a Halved Trade Deficit
* Australian Dollar Sustains its Bullish Bearing thanks to Rising Inflation Forecasts, Fitch’s Assessment of Housing
* Japanese Yen Traders Skeptical of BoJ Governor’s Speech on the Financial System

Dollar’s Slide to 10-Month Lows Lacks Momentum Ahead of Heavy Data Flow, Bernanke Discussion

After its early Asian session slide, there was little for the dollar to do through the rest of Thursday’s active session but to drift to fresh lows for the year. The stumble below 77 on a trade-weighted basis was the notably the work of EURUSD’s drive above the closely watched 1.40 figure (a level that also happens to be the mid-point of the range between the July 2008 high and June 2010 low) with additional contributions by a renewed drive to 15-year lows for USDJPY and a rally towards parity for AUDUSD. That said, the meaningful break during the typically quiet and relatively illiquid trading period did not translate into the kind of follow through we would expect after such a hard-fought breakout. Typically, a meaningful breakout of this import will carry significant follow through as those stops and entry orders are triggered. Yet, shortly after the move, progress was immediately halted. Furthermore, with the influx of European and US trading interest, there was more of an effort to correct the sharp move than there was to catalyze it. The failure to generate momentum is most likely a consequence of light fundamental winds through Thursday’s session and the threat of high seas come tomorrow and into next week.

For fundamental trends, dollar traders’ primary concern remains stimulus expectations. Since the market caught the whiff of speculation surrounding stimulus expansion, the dollar has been under consistent and heavy pressure. Yet, as we track the influence this driver has on the currency, we note that the reaction following the decidedly dovish minutes was far more temperate than when the market was running on pure conjecture. This could very well be evidence of a buy-the-rumor-sell-the-fact scenario. However, there is still considerable time until we know definitively whether or not the central bank will increase its asset purchases. This is burdensome if momentum behind this trend flags now; because it will be far more predisposed to chop and false moves compared to the impact that confirmation would have if it came when speculative momentum was still fresh. Feeding doubt that the currency has overshot the reasonable bounds of the Fed’s likely stimulus contribution, we had a counter-trend stimulus comments through Thursday’s session. Richmond Fed President Lacker weighed with a warning that overemphasizing employment while making policy decisions could risk the central bank’s credibility for fighting inflation. What’s more, he said that he felt economic activity and inflation were more or less in line with the expectations he had set for maintaining policy. Less of an independent voice on the matter, the St. Louis Fed released a paper that suggested additional quantitative easing would do little to encourage growth as it would be absorbed by banks. For a definitive view on benchmarking stimulus, we look ahead to Fed Chairman Bernanke’s discussion tomorrow, aptly titled: ‘Monetary Policy Objectives in a Low Inflation Environment.’

In addition to commentary, those that are aren’t so certain of a November 3rd deadline for stimulus have been keeping an eye on macroeconomic data. The sharp increase in the trade deficit ($46.3 billion) and increase in jobless claims has little pull. Tomorrow, we have retail sales, consumer confidence and the consumer price index lined up. That is a perfect mix for gauging the balance of growth and inflation.

Related: Discuss the Dollar in the DailyFX Forum, John’s Analyst Picks: Watch and See on Dollar Selling, GBPNZD Short Term Setup

Euro Advances Slowly as Countries Wean off ECB Liquidity, Policy Officials Intensify he Hawkish Tone

The euro would put in for a none-too-shabby performance Thursday with the combined efforts of dollar selling and well-directed remarks made by policy officials. The effort to unwind the dollar has had the most remarkable influence on the shared currency as it is the market’s preferred alternative. If we were to ignore the effects of the cross winds, we would likely find a currency that was stable or still tipped towards depreciation. That said, such bearings would have been under pressure over the previous session given the general lean in financial developments and commentary from policy makers. On the financial crisis front, both Greek and Spanish banks cut their dependency on the ECB for liquidity in September (with 97.6 and 94.3 billion euros in repos respectively). From policymakers, Weber kept up the ‘end stimulus’ march, Mersch said it was time to go back to a normal framework and Smaghi said a strong euro wasn’t the problem, it was a weak dollar.

British Pound Draws Modest Strength from BoE Sentance's Ongoing Crusade for Rate Hikes

It is remarkable nowadays that central banks have three way splits with very vocal members on the extremes. The Bank of England is no different with MPC members Posen and Sentance on opposite sides of the wall. The latter member was up again this past session saying that the recent record drop in housing prices was more likely a reflection of volatility than a renewed recession for the real estate market.

Canadian Dollar Stumbles despite Reports of a Halved Trade Deficit

There remains a stubborn association between the Canadian dollar and its higher-yielding cousins even though the growth forecasts and policy officials have said patently that the economy would see restrained performance and rates would be held through the foreseeable future. Therefore, economic data becomes more important to anchor the masses to reality. After the drop in the deficit, we now look to factory orders.

Australian Dollar Sustains its Bullish Bearing thanks to Rising Inflation Forecasts, Fitch’s Assessment of Housing

It seems to have gone under the radar; but ratings agency Fitch recently released the preliminary results of its Australian housing market stress test. According to the group, Australia’s banks would hold up in the face of a 40 percent drop in home prices and 8 percent default rate. Impressive. Adding another degree of speculative optimism, we see that the consumer inflation outlook jumped from 3.1 to 3.8 percent.

Japanese Yen Traders Skeptical of BoJ Governor’s Speech on the Financial System

Few traders nowadays will take commentary from the Prime Minister, Finance Minister or BoJ officials at face value. Early in the Asian session Friday, we would have the usual warnings that the government was prepared to act to curb the yen’s advance – with little to no effect on price action. The BoJ Governor’s vows were similarly ignored. Until the next intervention or stimulus program is issued, the market remains skeptical.




Read more at: Forex @ DailyFX - FOREX: Dollar’s Slide to 10-Month Lows Lacks Momentum Ahead of Heavy Data Flow, Bernanke Discussion

Rekor Emas Dalam Sejarah Trading Online

Oleh: Bloomberg

15 Kali menguat, harga emas dekati rekor Tertinggi

Harga emas menanjak dan mendekati rekor untuk kelima belas kalinya dalam sebulan terakhir dipicu melemahnya nilai dolar yang mendorong para investor untuk mencari alternatif investasi lain. Perak memperpanjang reli pada level tertinggi sejak 1980.

Nilai tukar dolar melemah terhadap enam mata uang utama untuk hari kedua dan mendekati level rendah selama sembilan bulan. Perlemahan nilai dolar dipicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan mengambil langkah pelonggaran kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Goldman Sachs Group Inc, Uni Credit SpA, dan Citigroup Inc telah meningkatkan prediksi harga emas dalam sepekan terakhir sebelum akhirnya emas menyentuh level US$1.375,70 per ounce kemarin di New York, rekor tertinggi.

“Emas telah menjadi cadangan aset yang terpercaya karena seluruh mata uang di dunia sepertinya menunjukkan gejala penurunan nilai tukar,” ungkap Dennis Gartman Letter. Letter menyarankan untuk membeli lebih banyak emas.

Harga kontrak berjangka emas untuk pengiriman Desember menanjak US$23,80 atau 1,8% untuk stabil pada level US$1.370,50 per ounce pada pukul 13:55 waktu New York di bursa Comex. Kenaikan ini merupakan yang terbesar bagi kontrak teraktif sejak 5 Oktober. Rekor harga tertinggi sebelumya adalah US$1.366 pada 7 Oktober.

Goldman Sachs pada 11 Oktober meramalkan bahwa harga emas akan mencapai US$1.650 dalam 12 bulan mendatang. Sementara analis Uni Credit, Jochen Hitzfeld di Muenchen meningkatkan target harga emas pada 2011 menjadi US$1.500 pada 12 Oktober lalu. Citigroup juga memprediksi harga emas jangka pendek pada harga US$1.450 pada 7 Oktober.

Harga spot emas mencapai rekor US$1.374,35.

Analis Deutsche Bank, Adam Sieminski, menyatakan bahwa investor harus bersiap jika terjadi koreksi harga. Indeks harga kontrak emas yang berlaku 14 hari telah melebihi angka 70 dalam tiga pekan terakhir. Hal ini menjadi sebuah indikasi khusus bagi para pialang bahwa harga mungkin akan jatuh.

Harga kontrak berjangka perak untuk pengiriman Desember menguat 78,5 sen atau 3,4% menjadi US$23,932 per ounce di bursa Comex setelah menyentuh level US$23,975, level tertinggi sejak September 1980.

Harga kontrak platinum untuk pengiriman Januari meningkat US$24,10 atau 1,4% menjadi US$1.707,40 per ounce di bursa New York Mercantile Exchange. Harga kontrak palladium untuk pengiriman Desember menanjak US$13 atau 2,2% menjadi US$593,65 per ounce. (T02/ln)

Media Indoensia | Media Pontianak

Dollar KEEPS FALLING as investors await Fed action

by : Martin Crutsinger, AP Economics Writer

Effects of falling dollar abound: surging stocks, climbing commodities, falling mortgage rates


The dollar keeps falling around the world, tumbling against other major currencies because investors expect the Federal Reserve to pump more money into the economy next month to try to stimulate growth.

The effects can be seen almost everywhere.

Since late summer, when Chairman Ben Bernanke first hinted that the Fed was ready to act, anticipation of the move has rippled across the economy: Stock prices have surged. So have oil prices. Commodities like gold, silver and corn have risen. Treasury yields have slid. Mortgage rates have sunk, too, along with yields on money markets and CD accounts.

The steep decline has even raised worries of a global currency war in which nations would compete to keep their currencies from rising in value as the dollar sags.

On Thursday, the dollar fell to a 15-year-low against the yen in Tokyo, after flirting with a post-World War II bottom. It also touched its lowest level against the euro since January. The dollar has slid more than 10 percent against the euro in the past three months.

What does all this mean for American consumers and businesses?

For one, imports can cost more. So does travel abroad. Goods from U.S. companies become cheaper for foreigners, and oil tends to cost more. Even the likelihood of some new price bubble in investments such as stocks or real estate could rise.

When you total it all up, the U.S. economy is so weak right now that the Fed considers a cheaper dollar to be a good thing. That's especially true when a low dollar is accompanied by super-low interest rates.

Those cheaper rates, on mortgages, corporate debt and other loans, could help rejuvenate the economy. Consumers and businesses are more likely to borrow and spend -- at least those who can afford to or who qualify for credit. The idea is that higher spending would course through the economy, boosting corporate revenue, creating jobs and driving down unemployment.

"The weaker dollar should give the United States more growth and more inflation at a time when the country is struggling with low growth and low inflation," said Paul Dales, senior U.S. economist at Capital Economics. "It could be just what the doctor ordered."

The Fed is widely expected at its Nov. 2-3 meeting to launch a program to buy more government bonds. By doing so, the Fed would be injecting billions of dollars into the economy.

It's the move that Bernanke signaled in a speech Aug. 27 at an annual Fed conference in Jackson Hole, Wyo. Here's what's happened since:

-- The Standard & Poor's 500 stock index has soared 10.6 percent. The S&P 500 is a common investment for Americans' 401(k) accounts, which means their retirement savings have enjoyed a healthy gain.

-- The price of a barrel of oil has risen 10 percent. And retail gasoline prices have increased 5 percent. Americans are now paying nearly $400 million a week more for gas. Oil is priced in dollars around the world. So when the dollar sinks, it becomes cheaper for those who hold yen or euros. Overseas buyers then buy more oil, pushing up its price.

-- Gold, silver, corn and other commodities have benefited, too, in part for similar reasons: They, too, are priced in dollars. So they've become more of a bargain for traders who buy them with foreign currencies. Gold has risen 11 percent since Bernanke's speech -- to $1,377.60. Silver has surged 28 percent. Corn futures have soared more than 30 percent.

-- The yield on the 10-year Treasury has sunk from 2.65 percent to 2.5 percent. Mortgage rates, which tend to track 10-year Treasury yields, have followed. This week, the average rate on a 30-year fixed mortgage fell to 4.19 percent, the lowest point since the 1950s. Those lower rates have been a gift for home buyers and refinancers. The federal government has benefited, too, from falling Treasury yields: As it rolls over its debt into new Treasury bonds, it can borrow at lower rates.

-- Savings rates, already nearly invisible, have sunk even further. The average interest rate paid on a one-year certificate of deposit was 0.55 percent Thursday, down from 0.61 on Sept. 1. A typical bank money market account will earn you 0.19 percent, down from 0.2 percent on Sept. 1. Low rates are especially hard on people living on fixed incomes who are earning scant returns on their savings.

The biggest question is whether the Fed's expected action next month will actually achieve its goal of stimulating spending and hiring.

Some skeptics warn that the Fed's efforts to shrink interest rates now is destined to cause worrisome inflation months from now.

For now, inflation remains muted. On Thursday, for example, the government reported that wholesale inflation, excluding volatile food and energy costs, rose a scant 0.1 percent in September from the previous month.

Eventually, the low dollar should help boost U.S. exports. Yet so far, there's little evidence it has. The government said Thursday that the U.S. trade deficit shot up in August to the second-highest point of the past two years. The reason was that a surge in imports outweighed a small gain in exports.

Mark Zandi, chief economist at Moody's Analytics, doubts the threat of a currency war, which could hurt trade and threaten the economic recovery. But he acknowledges the rising tensions.

China, the source of many low-cost consumer goods, is resisting U.S. pressure to let its currency rise in value against the dollar. That's triggered anger in the United States and prompted the House to pass legislation to impose tariffs on Chinese imports unless Beijing lets its currency rise more quickly.

Developing nations have grown anxious about their currencies. Thailand this week slapped a tax on foreign investment in bonds in an effort to stop its currency's rise. Brazil and South Korea have also acted to weaken their currencies.

Associated Press writers Jeannine Aversa in Washington, Sandy Shore in Denver and Jonathan Fahey, Tali Arbel and David K. Randall in New York contributed to this report.

Media Pontianak

Thursday 14 October 2010

Tidur Saat Lampu Menyala Bikin Gemuk

Jika anda memiliki postur tubuh gemuk dan lebih suka tidur dalam kondisi lampu menyala dalam kamar, kini saatnya mengganti pola tidur anda tersebut , berhati hatilah jika penemuan terbaru yang direlease VIVAnews berikut ini terbukti benar "Tidur Saat lampu Menyala Bikin Gemuk"

Siapa sangka kalau terlalu banyak terpapar cahaya lampu pada malam hari bisa membuat bobot tubuh meningkat. Cahaya lampu menurut penelitian yang dilakukan oleh tim dari Ohio State University, berdampak buruk pada proses metabolisme tubuh.

Para peneliti menemukan bahwa tikus yang terkena cahaya redup di malam hari selama delapan minggu memiliki berat sekitar 50 persen lebih besar dibandingkan tikus lainnya yang berada dalam gelap. Pengaruhnya terletak pada sistem metabolisme yang melambat.

"Meskipun tidak ada perbedaan dalam level aktivitas konsumsi makanan, tikus yang tinggal di ruangan bercahaya terang lebih gemuk. Cahaya di malam hari membuat tikus ingin makan atau merasa lapar pada waktu yang salah untuk membenahi sistem metabolisme mereka," kata Laura Foken, kepala peneliti, seperti dikutip dari www.nytimes.com

Menurut Laura jika hal ini juga terjadi pada manusia, bisa jadi pentunjuk untuk mengetahui pemicu obesitas di negara-negara barat. Cahaya pada malam hari diperkirakan menjadi salah satu pemicu obesitas yang tidak diketahui banyak orang.

Pemicu lainnya terkait cahaya bisa jadi tidur dengan keadaan televisi atau komputer tetap menyala. Akan lebih baik jika Anda tidur dalam gelap, matikan alat elektronik di dalam kamar termasuk ponsel Anda.

Hal ini akan membantu Anda tidur lebih nyenyak tanpa gangguan. Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas memang bisa memengaruhi proses metabolisme dalam tubuh yang berdampak pada meningkatnya berat badan.

Media Pontianak

Bayi Berekor lahir di Kab. LANDAK

Dunia semakin tua, kejadian demi kejadian aneh pun bermunculan di muka bumi ini, tak terkecuali di Propinsi Kalimantan Barat, seorang bayi dilahirkan tidak lasim seperti biasanya, berikut ini kutipan yang di dapat oleh Media Pontianak dari Tribun Pontianak berikut ini,

Warga Kecamatan Mandor Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Rabu (13/10/10), dihebohkan dengan kelahiran bayi yang disebut-sebut berekor sepanjang tiga centimeter. Warga berduyun-duyun mendatangi Puskesmas Mandor tempat bayi tersebut dilahirkan.

"Sampai sekarang Puskesmas Mandor masih ramai, orang-orang dari desa lain juga datang untuk melihat bayi itu," ujar Mariwan, Warga Desa Sambora Kecamatan Toho, yang mengaku datang ke Mandor.

Mariwan bahkan sempat mengabadikan kondisi bayi tersebut dengan kamera ponselnya. Dia menuturkan, kondisi sang bayi mengerikan dengan ekor itu.

Kepala Puskesmas Mandor, Sri Supartinah, yang dikonfirmasi Tribun menyesalkan isu yang berkembang. Dia membantah bayi tersebut mirip binatang dan mempunyai ekor.

"Bayi ini cacat, tidak memiliki tempurung kepala, sehingga otaknya berada di luar. Mata dan hidungnya tidak sempurna. Sementara fisik lainnya seperti tangan dan kakinya juga tidak normal. Kita tidak bisa menyimpulkan kondisi bayi itu seperti apa," katanya.

Sri menuturkan, bayi dengan berat 3 Kg tersebut terlahir dari rahim Asui (17) pada Selasa (12/10/10) dini hari, di Desa Stabar melalui bantuan bidan desa. Bayi pertama itu kini kini menjalani perawatan di Puskesmas Mandor.

Agar tetap dalam keadaan stabil, pihak puskesmas meletakannya di inkubator dengan batuan oksigen. Susu diberikan melalui selang ke mulut bayi malang ini.

"Kami sudah memberikan perawatan kepada bayi ini. Untuk memberinya susu terpaksa diberikan melalui selang," ujarnya.

Biaya perawatan bayi tersebut sepenuhnya ditanggung oleh Pemkab Landak melalui program Jamkesda. Sebab perekonomian orangtuanya sangat memprihatinkan. Mereka tinggal di rumah kecil berukuran 4x4 beratapkan daun. Keduanya hanya mengandalkan hidup dari berladang dan menoreh getah.

Dami (22), ayah bayi malang tersebut mengaku tidak pernah mempunyai firasat apapun saat istrinya mengandung. Bahkan, istrinya rajin memeriksakan kandungannya ke bidan desa.

"Saya sedih melihatnya, ingin rasanya punya anak yang sehat seperti anak orang lain. Jika dia hidup bagaimana jika besar nanti, kalau kondisinya seperti itu," keluh Dami.

Editor: End | Laporan: Ali / Media Pontianak

Wednesday 13 October 2010

Ciri Ciri Rumah Berhantu

Bagaimana wujud sesosok hantu? Anda mungkin tidak dapat menggambarkannya, tetapi Anda bisa merasakannya. Ada orang yang mungkin tidak mengabaikan perasaan itu, tetapi ada juga yang sangat sensitif dengan rasa atau suara.

Pasangan Gwyneth Paltrow dan Chris Martin, misalnya. Pada tahun 2004 mereka membeli rumah di London seharga 5,7 juta dollar milik pasangan Kate Winslet dan Sam Mendes. Rumah itu sangat indah, tapi para tetangga memperingatkan bahwa rumah itu menebarkan perasaan yang aneh. Para pemilik lamanya selalu mengalami nasib buruk, tidak bahagia, lalu menjualnya. Kate dan Sam pun tak lama tinggal di situ.

Bagaimana sebenarnya mengetahui apakah sebuah rumah itu berhantu? Tanyalah pada pasangan pemburu hantu, Ron dan Nancy Stallings. Pasangan ini punya minat pada bidang parapsikologi (kajian ilmiah tentang peristiwa-peristiwa di luar hal yang normal), sedangkan Nancy sendiri memiliki kemampuan menghubungkan diri. Ia menulis buku Show Me One Soul: A True Haunting, setelah mengobservasi dan menghadapi berbagai fenomena dengan pendekatan yang sangat ilmiah. Pasangan ini lalu mendirikan The Maryland Committee for Psychical Research, yang menginvestigasi kejadian-kejadian paranormal di ratusan rumah sejak tahun 1965.

Nancy mengatakan, jika Anda mengalami beberapa saja dari fenomena yang di bawah ini, hal itu bisa menjadi tanda bahwa rumah Anda berhantu. "Bahkan jika Anda hanya mengalami satu hal saja, kemungkinan ada fenomena lebih dari satu," katanya.

1. Ada perasaan aneh
Kadang-kadang rumah jadi terasa menggelisahkan, atau atmosfirnya terasa tebal dan berat. Atau, Anda merasakan ada perubahan suhu di beberapa ruangan, menjadi lebih dingin daripada di ruangan lain. Hal ini disebabkan hantu menyerap energi di sekitarnya untuk mewujudkan dirinya.

"Seringkali orang juga merasa tidak sendirian di rumah itu. Mereka merasa sedang diamati, tapi mereka tidak melihat apapun di sekitarnya," kata Nancy. Jika Anda mengalami hal ini, kemungkinan Anda merasakan kehadiran hantu.

Kadang-kadang ada bayangan berkelebat. Meskipun ini tidak otomatis membuktikan kehadiran hantu, Anda perlu memperhatikannya untuk mengetahui apakah ada fenomena lain di sekitar Anda.

2. Suara-suara yang aneh
“Seringkali ada suara ketukan di dinding dalam tiga seri, seperti tiga kali, enam kali, atau sembilan kali. Orang juga bisa mendengar suara orang berjalan, seperti langkah-langkah," tambah Nancy.

Sebagian orang yang lain mendengarkan suara lemari atau laci di dapur membuka atau menutup. Orang yang lain bisa mendengarkan musik, gelas pecah, atau bel berdering.

3. Bau-bauan yang tidak biasa
“Aromanya bisa seperti parfum atau bunga-bungaan, baunya sangat manis. Sebagian hantu tampaknya diikuti dengan bau yang busuk. Biasanya, mereka ini hantu yang negatif, dan mereka mengganggu," katanya.

4. Benda-benda yang bergerak
Kadang-kadang ada barang, seperti peralatan makan dari perak, yang jatuh gemerincing entah di mana. Atau, batu-batu yang beterbangan di rumah. Lampu terus-menerus menyala dan padam. Rumah dan perabotannya bergoyang-goyang, seolah Anda mengalami gempa bumi seorang pribadi.

5. Perilaku anjing menjadi aneh
Anda tahu kan, anjing seringkali disebut mampu merasakan kehadiran hantu. Anjing akan menggonggong, atau tiba-tiba meringkuk ketika muncul hantu yang tidak ramah. Tetapi jika hantu yang ramah menampakkan diri, anjing akan mulai mengibas-ibaskan ekornya, lalu duduk dengan tenang seolah ada yang membelai-belainya.

6. Penampakan
Nah, ini gambaran yang paling jelas. Hal itu bisa berupa bola berkabut dan berkilauan, atau sosok yang tampak melayang di udara. Sebagian orang yang lain melihat cahaya berkelap-kelip dalam warna biru, oranye, atau amber. Ada juga yang melihat beberapa bagian tubuh, dalam wujud lengan atau kaki. "Hal ini akan terlihat padat, seperti daging," kata Nancy.

Bukti paling meyakinkan bahwa sebuah rumah berhantu adalah jika Anda bisa merekam gambar dari hantu itu, bahkan merekam suara-suaranya.

"Gunakan rekaman yang baru, lalu atur perekamnya," saran Nancy. "Putar lagi rekamannya, pasti Anda terkejut. Seringkali Anda bisa mendengarkan suara-suara."

DIN - kompas dot com/ Sumber: WeeklyWorldNews/Media Pontianak

September minutes show Fed close to easing

By Greg Robb

WASHINGTON (MarketWatch) — There was a general sense among many Federal Reserve officials that additional monetary-policy easing may be appropriate “before long,” according to a summary released Tuesday of the Sept. 21 discussions.

Members of the rate-setting Federal Open Market Committee viewed recent growth and inflation trends as unsatisfactory.

“Several members noted that unless the pace of economic recovery strengthened or underlying inflation moved back toward a level consistent with the FOMC’s mandate, they would consider it appropriate to take action soon,” the summary said. The release of the minutes helped the S&P 500 Index /quotes/comstock/21z!i1:in\x (SPX 1,170, +4.45, +0.38%) turn higher on the session. Read more about the day’s trading action in Market Snapshot.
A bull's case for gold

Guggenheim Partners's Scott Minerd discusses why he thinks that despite record highs, gold can be expected to rise even higher.

“it is clear that the focus of discussion at the FOMC is on what further measures may be implemented to support the economy, and that those arguing that a ‘do-nothing’ approach is the best strategy are increasingly in the minority,” wrote Josh Shapiro, chief U.S. economist at MFR Inc., in a note.

Shapiro thinks a gradual easing is more likely in November as a more aggressive approach might find more opposition.

Fed officials focused their discussion on a second round of buying Treasurys, or quantitative easing. The purchases are seen as a way to keep the economy from slipping into a damaging period of declining inflation and slow growth.

The minutes helped to cement market expectations that further quantitative-easing measures are on the way. Several Fed officials, including William Dudley, the president of the New York Federal Reserve, have indicated they would like to see more quantitative easing. See earlier story on Dudley's speech.

The minutes also show that many novel policy approaches were on the table because the Fed wants to boost inflation expectations.
Odds favor trade war

With U.S. impatience growing over China's reluctance to allow its currency to appreciate, U.S.-imposed trade barriers seem likely, Alen Mattich says. If China allowed inflation to run fast enough to improve U.S.'s terms of trade, that might improve the situation. But this might take too long.

Options that were discussed included being more specific about an inflation target; targeting a path for the price level rather than the rate of inflation; or targeting a path for the level of gross domestic product without inflation adjustment. Dudley outlined some of these options in his speech.

The officials said there were still low odds of a period of deflation or a double-dip recession.

Fed officials did not prepare forecasts at this meeting, but the Fed staff trimmed its growth estimates for 2010 and 2011.

Officials stuck to their general forecast that the economy would continue to strengthen next year. But substantial slack was expected to be elevated at the end of 2012.

Some Fed officials said the current low growth rate could linger and leave the economy exposed to potential negative shocks.

The minutes make no mention of the impact that possible Fed easing was having on the dollar’s value in foreign-exchange markets. Read more about the dollar and currencies.
IMF, impact on jobs

The issue was at center stage at this weekend’s International Monetary Fund meeting, as economic officials from around the globe complained that the prospect of further Fed easing is spilling over into their economies through strong investment flows, which is forcing them to hike interest rates and consider other measures to keep their economies stable.

Fed officials debated the cause for the stubbornly high unemployment rate, according to the minutes.

Some Fed officials say that uncertainty about Washington policy is holding back employment. Others see a “mismatch” between the skill level of workers and the job openings.

While many other Fed officials see these as playing some role in the weak labor market, they think weak demand is the key factor holding back hiring, the summary showed.

Greg Robb is a senior reporter for MarketWatch in Washington.

Tuesday 12 October 2010

Bayi Acungkan Jempol dalam Rahim Ibu

Calon bayi di rahim mengirimkan sinyal pada ibunya bahwa dia dalam kondisi baik-baik saja. Caranya, dengan mengacungkan jempol.

Marie Boswell (35) terkejut namun senang melihat tanda 'Oke' yang dikirimkan calon bayinya yang masih berusia 20 minggu. Tanda itu sangat jelas dalam hasil ultrasonografi (USG).

"Kami nyaris tak percaya, acungan jempol itu sangat jelas," kata perempuan asal Manchester, Inggris itu, seperti dimuat laman The Sun, Sabtu 22 Mei 2010.

Dia dan pasangannya, James Evan (41) melihat secara jelas apa yang dilakukan bayinya saat melakukan pemeriksaan rutin kandungan. Bayi dalam kandungannya diharapkan lahir pada September mendatang.

Petugas USG Rumah Sakit Wythenshawe, Gerry Jackson mengaku ini adalah hal yang luar biasa. "Ini sangat jarang terjadi, jempolnya terlihat sangat jelas,"

Uji ultrasonografi (USG) adalah prosedur yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk memindai perut dan rongga rahim, menghasilkan suatu citra (sonogram) dari bayi dan plasenta.

Prosedur uji USG adalah bagian dari rutinitas perawatan pra kelahiran dan memberikan informasi penting yang diperlukan dokter/bidan untuk memberikan perawatan yang optimal. (mt)

• VIVAnews

Dilarang Aborsi : Janin Tersenyum Lebar Saat Difoto USG

Aneh tapi nyata, hasil USG menangkap janin berusia 17 bulan sedang tersenyum riang. Hasil pemindaian ini diartikan bahwa bayi dapat mengalami perasaan seperti kebahagiaan dan sakit lebih awal yang diperkirakan sebelumnya.

Padahal, sebelumnya, batas usia janin yang boleh diaborsi minimal 24 minggu.

Louise dan Sam Henry, kedua orangtua dari calon bayi tersebut mengaku terpesona melihat wajah senyum sang calon bayi. Louise yang merupakan penduduk Swallowfield, Berkshire diperkirakan akan melahirkan pada Januari 2011 mendatang.

"Perhatian utama Anda pada tahap kehamilan adalah calon bayi Anda sehat. Tapi, bisa melihat janin tersenyum benar-benar fantastis," ucap Sam Henry seperti dikutip Daily Mail, Senin 11 Oktober 2010.

Foto janin tersenyum tersebut mengundang kontroversi dari para dokter dan juru kampanye antiaborsi untuk menurunkan batas atas aborsi yang selama ini 24 minggu.

Alasannya bayi yang belum lahir pun sudah dapat merasakan rasa sakit sehingga aborsi merupakan tindakan tidak manusiawi.

Orang yang mengambil foto bayi tersebut, Profesor Stuart Campbell mengatakan ekspresi janin dalam foto tersebut tidak selalu menunjukkan perasaan sang bayi namun yang pasti menunjukkan perilaku manusia.

Profesor Campbell, mengatakan ia tidak tahu apa yang menyebabkan calon bayi itu senyum. " [Mungkin] ini merupakan bagian dari urutan yang melibatkan menguap dan membuat gerakan pernafasan dan membuka kelopak mata dan, tentu saja, itu juga bisa membuat wajah menangis," ucapnya.

Sementara itu profesor kebidanan dan kedokteran janin di University College London Eric Jauniaux, mempunyai pendapat berbeda. Pada saat berusia 17 minggu, janin tidak dapat merasakan emosi ataupun perasaaan apapun.

“Rasa sakit dan perasaan dirasakah janin dari usia dari 24 atau 28 minggu. Pada usia 17 minggu koneksi antara otak dan seluruh tubuh sangat terbatas," kata dia.

ywn - VIVAnews

Monday 11 October 2010

Kisah Pekerja Palestina di Israel

Penulis asal Israel yang datang ke Ubud Writers & Readers Festival 2010, Etgar Keret, mengatakan, ketika ia hadir di sebuah festival sastra, ia sering didudukkan di sebuah forum bersama dengan seorang penulis asal Palestina. "Seperti mud-hugging, semacam bergulat di lumpur, tontonan bahwa kami bisa duduk bersama di satu meja dan bisa tidak membunuh satu sama lain."

Pada sebuah forum di UWRF 2010, Keret (baca: wawancara Yahoo! dengan Keret) didudukkan di satu forum bersama dengan penulis dan arsitek asal Palestina Suad Amiry. Dua-duanya sebenarnya sosok yang humoris, dengan cara mereka masing-masing, tetapi entah kenapa, pada akhirnya keduanya berujung terlibat dalam perdebatan agak panas tentang Israel-Palestina.

Di Tut Mak, Ubud, Amiry meluncurkan sebuah buku tentang para pria muda Palestina yang menyusup masuk ke Israel demi mendapat pekerjaan. Bukunya berjudul Nothing to Lose But Your Life.

Lewat buku-bukunya, Amiry bercerita tentang seperti apa kehidupan di Palestina, terutama dari sisi kehidupan sehari-hari. Dari mulai tentang ibu mertuanya (lewat Sharon and My Mother-in-Law), anjing peliharaannya, sampai tentang pertemuannya dengan Murad, pemuda tukang kebun yang kemudian menjadi subjek dalam Nothing to Lose.

"Murad mengerjakan taman di rumah saya di Ramallah. Saya akan menyediakan kopi dan makanan untuknya. Tapi ketika saya keluar lagi, dia sama sekali belum meminumnya. Lalu saya tanya, "Murad, kenapa kamu tidak minum?" Dan dia menjawab, "Anda tidak kenal saya. Julukan saya adalah Buldozer, karena saya suka bekerja"."

Dari sosok Murad-lah kemudian Amiry mengetahui tentang nasib 150 ribu warga Palestina yang tiba-tiba kehilangan pekerjaan karena pada 2000, PM Israel Ariel Sharon memutuskan bahwa dia tidak lagi menginginkan pekerja Palestina ada di Israel. Sementara selama 44 tahun, ekonomi di Tepi Barat (West Bank) tergantung pada Israel. Murad yang baru berusia 21, ternyata sudah bekerja selama tujuh tahun di Israel.

"Selama ini saya tinggal di Palestina, dan aktif secara politis (Amiry adalah aktivis PLO dan pernah terlibat dalam meja negosiasi perundingan damai), saya sama sekali tidak mengetahui apa saja yang dialami oleh para pekerja ini. Bayangkan saja, satu pagi Anda bangun dan sadar bahwa Anda tidak punya lagi pekerjaan."

Dalam hitungan Amiry, satu pencari nafkah di Palestina akan memberi makan 4-5 orang dalam keluarga. Sehingga, 150 ribu pekerja, berarti 600 ribu-750 ribu orang yang kehilangan penghidupan.

Menurut dia, konflik Israel-Palestina hanya bersumber pada satu kata. Bukan tentang agama atau kebangsaan, tapi tentang tanah. "Apakah ada lebih banyak tanah yang diambil dari Anda hari ini?

Awalnya, Amiry ingin menulis buku tentang pendirian tembok pemisah dari sudut pandang binatang. Tembok semen setinggi 8 meter didirikan bukan di perbatasan, tapi mengambil 15% tanah Palestina. Sekitar 1,5 juta pohon zaitun pun dicabut, yang berarti 12% dari seluruh pohon zaitun di Palestina. Sementara, petani-petani Palestina hidup dari pohon zaitun. Sebagai seorang arsitek, Amiry menyayangkan hancurnya situs-situs arkeologi akibat pembangunan tembok.

Penelitian Amiry tentang perilaku binatang untuk bukunya menjadi terlalu rumit, sampai kemudian ia bertemu Murad. Dari Murad ia tahu, banyak pemuda pekerja usia 21-35 yang berjalan kaki ke Israel dan mencoba mencari pekerjaan.

Ia kemudian memutuskan untuk bergabung dengan para pekerja ini. Risiko yang ditempuhnya tidak kecil, dari mulai ditahan, sampai tertembak saat berusaha menyeberang.

"Jarak 35 kilometer, yang normalnya bisa ditempuh dalam 20 menit, atau setengah jam, akhirnya harus saya lalui bersama Murad sampai 18 jam. Kami berjalan dan menunggu, menuju desa Petah Tikva di Israel, tempat terletaknya banyak pabrik-pabrik."

Dari desa tempat Murad berasal, Amiry berangkat bersama Murad dan saudara laki-laki Murad, Mohammad. "Ibu Murad, saat menyiapkan makanan untuk kami melihat saya seperti, siapa wanita gila ini?"

Kebanyakan dari para pekerja itu berusia antara 21-35 tahun. Dan semuanya pria. Maka Amiry pun berpakaian seperti pria. "Dan Anda bisa lihat sendiri, bagian apa yang paling sulit membuat saya terlihat seperti pria," kata Amiry sambil tertawa, ia menarik tepian cardigan panjangnya untuk menutupi dada.

Ada 24 orang yang berangkat dari desa Murad. "Di bis, mereka semua melihat ke arah saya dan mengolok-olok. Walaupun saya sudah pakai jaket dan topi, tidak sulit melihat "siapa pekerja baru ini?"," kata Amiry. "Tetapi tetap mereka bercerita pada saya tentang kisah-kisah mereka."

Setelah mereka turun dari bis, perjalanan mereka berlanjut dengan dua jam jalan kaki melewati bebukitan pohon zaitun. Tiba-tiba ada teriakan, dan orang berlarian. Ternyata ada sebuah jip Israel. Baru di sinilah Amiry merasakan ketakutan.

Awalnya mereka menunggu sampai jip itu pergi. Di bebukitan itu, ada 300-400 pekerja ilegal Palestina yang mencoba menyusup ke Israel. Akhirnya semuanya memutuskan untuk nekad menerjang masuk. "Itu kan hanya satu jip. Seberapa banyak yang bisa mereka tahan?" Amiry menirukan Murad.

Ternyata betul, Amiry, Mohammad, dan Murad lolos masuk. Dan dari 24 pekerja yang berusaha masuk, hanya empat yang berhasil sampai di Israel.

Yang membuat Amiry tertegun adalah, betapa para pemuda pekerja ini merasa begitu nyaman berada di Israel. Mereka berbicara Hebrew dengan baik, mereka mengenali budaya dan musiknya, dan mereka mengenali tempat-tempatnya.

Dari situ Amiry berkesimpulan, "Jembatan sebenarnya buat perdamaian adalah para pekerja ini. Sama seperti, siapa yang tahu Jerman lebih baik dari 4 juta orang Turki yang ada di sana? Siapa yang tahu Amerika lebih baik daripada pekerja-pekerja Meksiko yang menyusup masuk ke sana?"

Kisah yang diangkat Amiry, dan cerita-cerita Etgar Keret menunjukkan adanya realita lain dari Palestina dan Israel yang jarang tampil di media internasional. Bahkan, kisah Murad, seorang pekerja ilegal, bisa jadi relevan juga buat Indonesia dengan banyaknya pekerja migran kita yang tersebar di berbagai belahan dunia, berupaya menembus keasingan demi mencari penghidupan.

Isyana Artharini, editor berita di Yahoo! Indonesia

Super Rich Investors Buy Gold by Ton

Reuters - The world's wealthiest people have responded to economic worries by buying gold by the bar -- and sometimes by the ton -- and by moving assets out of the financial system, bankers catering to the very rich said on Monday.

Fears of a double-dip downturn have boosted the appetite for physical bullion as well as for mining company shares and exchange-traded funds, UBS executive Josef Stadler told the Reuters Global Private Banking Summit.

"They don't only buy ETFs or futures; they buy physical gold," said Stadler, who runs the Swiss bank's services for clients with assets of at least $50 million to invest.

UBS is recommending top-tier clients hold 7-10 percent of their assets in precious metals like gold, which is on course for its tenth consecutive yearly gain and traded at around $1,314.50 an ounce on Monday, near the record level reached last week.

"We had a clear example of a couple buying over a ton of gold ... and carrying it to another place," Stadler said. At today's prices, that shipment would be worth about $42 million.

Julius Baer's chief investment officer for Asia is also recommending that wealthy investors park some of their assets in gold as a defensive stance following a string of lackluster U.S. data and amid concerns about currency weakness.

"I see gold as an insurance," Van Anantha-Nageswaran said. "I recommend 10 percent as minimum in portfolios and anything more than that to be used for trading purposes, to respond to short-term over-bought or over-sold signals."

ULTIMATE BUBBLE?

Billionaire financier George Soros, echoing comments from investment guru Warren Buffett, last month described gold as the "ultimate bubble" because it is costly to dig up and has no real value except its market price.

But a rising price for the precious metal has in itself generated more and more demand from investors looking for a way to hedge against a fresh recession. Gold bears no yield and is uncompetitive in an environment of rising interest rates.

The uneasy outlook for inflation, hard currencies and global growth has triggered a five-fold increase in a physical gold fund launched by Pictet one year ago, the Swiss private bank said.

UBS's Stadler said the precious metal has become a staple of investors' portfolios, despite questions about whether it makes for a smart long-term investment.

"If you talk to ultra-high net worth individuals, that level of uncertainty has never been higher in the last two, three, four years," he said. "If they ask me, 'Is inflation going up or are we entering a deflationary cycle?,' I don't know. But obviously nobody knows."

Anthony DeChellis, managing director of Credit Suisse's Americas private banking unit, said at the Reuters summit in New York that clients are more interested in capitalizing on the rise in gold prices than using the precious metal as a safe-harbor investment.

"They're asking, 'If it's a bubble, how far can I ride that bubble,'" he said. "I cannot say we've seen a spike in gold interest, but there's an interest in the phenomenon of it."
Samir Raslan, Citigroup Inc's regional head for central, eastern and northern Europe, Africa and Turkey, said clients were not going overboard on gold.

"I wouldn't say that clients are over-investing. It's part of an asset allocation, but it's not something that they are deciding all of a sudden," he said.

And not all bankers are recommending exposure to gold.

Andreas Wolfer, head of private banking at UniCredit Group, attributed the run-up in the price of gold to frayed investor nerves after the 2008 financial crisis as well as concerns about sovereign debt in the euro zone.

"We have seen it but we have not overweighted it in our asset allocation," Wolfer told the Reuters summit in Geneva, which has emerged as a major trading hub for precious metals as well as other physical commodities.

"We strongly believe in an asset allocation having a clear and diversified portfolio, which sounds a bit boring but in the end it brings the best returns," Wolfer said.

(Additional reporting by Kevin Lim in Singapore and Joe Rauch in New York; Editing by Greg Mahlich and John Wallace)

Pelatih Uruguay Tertarik Latih Indonesia

MediaPontianak, Peluang Timnas Indonesia untuk tampil memukau di tingkat International terbuka lebar jika keinginan Oscar Washington Tabarez, pelatih Uruguay disambut dengan kerjasama nyata, berikut laporannya dikutip dari id.news.yahoo.com

Pelatih Uruguay, Oscar Washington Tabarez, mengeluarkan pernyataan menarik. Mantan pelatih AC Milan ini membuka diri untuk melatih Timnas Indonesia yang saat ini sedang dibesut oleh Alfred Riedl.

"Kenapa tidak? Saya siap jika kontrak saya bersama Uruguay sudah berakhir," jelasnya seusai mendampingi anak-anak asuhannya berlatih di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Kamis (7/10/2010) malam.

Tabarez mengungkapkan kalau sepak bola Indonesia bukan lah hal yang ia baru kenal. Ia sudah mengetahui mengenai sepak bola Indonesia ketika Timnas U-16 berlatih di Uruguay beberapa waktu lalu.

Pria yang ramah ini mengatakan kalau Indonesia punya potensi untuk berprestasi di dunia internasional. "Anda punya kualitas pemain yang sebenarnya bagus-bagus. Gaya permainan Indonesia juga cepat," imbuhnya.

Saat ditanya mengenai formasi yang akan dipakainya saat melawan tim merah putih, Tabarez menjanjikan akan memasang pemain intinya. Luis Suarez akan diduetkan bersama Edison Cavani di lini depan La Celeste.

"Kami juga tak takut menghadapi permainan keras Anda," cetusnya.

Tabarez juga puas dengan kondisi rumput Stadion GBK yang dnilainya tebal dan mulus. Hanya saja ia mengeluhkan panasnya cuaca di Jakarta. "Anak-anak saya merasa kok panas sekali di sini. Kami banyak minum air putih selama di sini," candanya.

Timnas Uruguay menjajal lapangan Stadion GBK pada Kamis (7/10) malam mulai pukul 20.00 hingg 21.00 WIB. Wartawan Indonesia diperbolehkan untuk mengintip latihan Uruguay selama 15 menit. Para pemain Uruguay tampak berlatih ringan dengan menendang bola dan senam ringan.

Sebelum berlatih, para pemain dan staf Uruguay menyempatkan diri berjalan-jalan di Mall Senayan City selama 1,5 jam. Kehadiran mereka di sana membuat heboh puluhan pengunjung, terutama perempuan. Sejumlah fans merminta para pemain Uruguay untuk melakukan foto bareng dan menandatangani kaos atau bola.

Fajar Anugrah Putra

Sunday 10 October 2010

Setelah Miyabi Kini Tera Patrick

Setelah heboh kehadiran Bintang Porno Miyabi atau Maria Ozawa kini kita kedatangan Bintang Porno berikutnya Tera Patrick penasaran itu kemudian menggejala lagi di masyarakat kita, semua mencari-cari video porno yang dibintangi Tera Patrick, lalu Bintang Porno siapa lagi berikutnya yang bakal menyusul untuk meramaikan dunia entertainment indonesia, anda punya usul ? 

Siapa yang tak kenal Tera Patrick. Perempuan berdarah campuran Thailand (dari Ibu) dan Inggris (ayah) itu memang dikenal sebagai bintang porno paling bersinar saat ini.

Ditunjang tampang yang eksotis plus dada yang berlebih, membuat nama Patrick bisa dengan mudah berkibar di jagat hiburan esek-esek. Soal prestasi dan pamornya, bolehlah ia disejajarkan dengan nama-nama bintang ah-ih-uh-eh-oh Asia yang namanya melegenda semacam Asia Carrera.

Kini, nama itu begitu dekat di kuping publik Tanah Air menyusul rencana keterlibatannya menghiasi industri Tanah Air. Adalah produser berdarah India, KK Dheeraj, yang sesumbar telah meminang bintang porno Amerika Serikat itu untuk terlibat dalam produksi film terbarunya.

Tak tanggung-tanggung, produser yang kerap membuat sensasi dengan film-film bergenre horor berbumbu seks itu mendaulat bintang porno itu sebagai bintang utamanya. Patrick akan beradu akting dengan Catherine Wilson dan Angel Lelga, dua aktris yang tak kalah menebar sensasi dari Patrick, dalam film bergenre horor itu.

Bola panas memang telah dilempar Dheeraj. Ia pun terkesan pelit memberi keterangan pasti mengenai keberadaan Tera saat ini di Jakarta. "Saya tidak bisa katakan itu, masih rahasia," ujarnya.

Ketika ditanya soal waktu peluncuran film itu, ia pun tak bersedia menyebutnya. "Jangan disebutkan tanggalnya, ya coming soon, bulan inilah," ujarnya berahasia.

Menyusul manuver Dheeraj mencuri perhatian publik dengan menjual "label" bintang porno di filmnya, boleh jadi pamor Tera Patrick di Tanah Air bakal kian menjulang, seperti halnya Maria Ozawa alias Miyabi.

Jauh sebelum menjadi bintang esek-esek profesional, Tera Patrick tentu saja seperti gadis-gadis kebanyakan. Ia lahir di Montana, Amerika Serikat, 25 Juli 1976. Bersama ibu dan bapaknya, ia besar dan tumbuh di San Francisco. Beberapa tahun kemudian, ibunya memilih pulang kampung, sedangkan Patrick justru tetap di San Francisco untuk merengkuh mimpinya menaklukkan dunia.

Perkenalannya dengan dunia modelling bermula ketika ia ditemukan oleh seorang pencari bakat saat sedang berjalan-jalan di kawasan Fisherman's Wharf, San Francisco, dengan mengenakan kaus bergambar Ozzy Ozbourne.

Saat itu usianya 13 tahun, tetapi aura sensualnya sudah mulai kentara. Tak lama kemudian, ia bergabung dengan Ford Agency selama lima tahun sebagai seorang model.

Jenuh di model, ia memutuskan untuk kembali ke bangku sekolah hingga akhirnya mendapat gelar sarjana di bidang mikrobiologi. Ia pun sempat bekerja sebagai perawat atas ilmu yang didapatnya di bangku kuliah.

Tapi lagi-lagi, sensasi bergaya di depan lensa terus meracuni otaknya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk kembali. Dari sini, Patrick mulai tampil beda dan liar luar biasa. Ia lebih merasa bergairah jika muncul tanpa busana di hadapan lensa. Inilah yang menguatkan tekadnya untuk menjadi bintang porno. Langkah itu mulai dijajalnya pada awal tahun 1999.

Kini, Patrick bahkan mendapat label "terhormat" sebagai Ratu Porno. Setidaknya lebih dari 100 film biru telah ia bintangi dan menuai beberapa penghargaan. Satu di antaranya adalah penghargaan Hot d'Or (Inggris, "Golden Hot") sebagai The Best New American Starlet di ajang the Cannes Erotic Film Festival pada tahun 2000.

kompas.entertainment/MediaPontianak

Putri Indonesia 2010 Kelahiran Inggris

Ada nuansa berbeda untuk pemilihan Putri Indonesia 2010 kali ini selain tidak lancar berbahasa Indonesia, wanita cantik ini lahir dan dibesarkan di Inggris. Adakah harapan bagi Indonesia kali ini atas kemampuan berbahasa Inggrisnya yang tidak diragukan sedikitpun dikancah pemilihan Miss Universe 2011.

Putri Indonesia DKI Jakarta IV, Nadine Alexandra Dewi Ames, 22, dinobatkan sebagai Putri Indonesia 2010, pada Grand Final Pemilihan Putri Indonesia 2010 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center, Jumat (8/10/2010) malam. Acara ini juga dihadiri Miss Universe 2010, Ximena Navarrette

Selama 10 hari masa karantina, dari 37 finalis akhirnya Nadine Alexandra Dewi Ames terpilih menjadi Putri Indonesia 2010. Dia akan menjadi wakil Indonesia pada pemilihan Miss Universe 2011.

Nadine mengaku tidak lancar dalam berbahasa Indonesia. Pengakuan tersebut disampaikan dara kelahiran 23 Mei 1991 itu setelah terpilih sebagai Puteri Indonesia 2010. “Bukan begitu (tidak bisa bicara bahasa Indonesia, Red). Saya sudah tiga tahun di Indonesia, tapi memang saya belum begitu lancar berbicara bahasa Indonesia. Di samping itu saya sangat gugup terutama pada hari ini,” jelas perempuan yang lahir dan besar di Inggris tersebut.

Media Pontianak

Kecewa Jeruk Sambas

Masih ingat pemecahan rekor Muri makan Jeruk terbanyak di Auditorium Untan kamis (07/10/2010) lalu ? rekor yang dipecahkan Pontianak atas rekor sebelumnya yang pernah diraih Kota Malang, nota bene sebagai penghasil Apel terkenal di Indonesia saat ini. Hari itu tercatat 6.873 orang secara bersamaan makan "Jeruk Pontianak" dimana sebelumnya hanya 3.358 di Kota Malang melakukan hal yang sama.

Dari manakah asal jeruk yang beramai ramai dimakan untuk sebuah pemecahan rekor MURI tersebut, sebagai warga Pontianak tentunya kita sudah paham kalau jeruk tersebut pasti didatangkan dari Kota Sambas dan sekitarnya, karena daerah inilah sentranya penghasil jeruk di Kalimantan Barat (baca : Pontianak)

Jika demikian wajarkah bila sebagian warga Sambas kecewa dengan penyelenggaraan acara pemecahan rekor MURI tersebut jika tercatat sebagai JERUK PONTIANAK bukan JERUK SAMBAS. Seperti diberitakan Tribune Pontianak berikut ini, Pasca pemecahan rekor MURI di Kota Pontianak dengan memakan jeruk terbanyak, menyisakan kekecewaan dikalangan masyarakat Sambas. Sebab jeruk tersebut tidak disebutkan asal Sambas, melainkan sebutan Jeruk Pontianak. Anggota DPRD Sambas, Trisno, menyatakan jeruk Sambas kini kehiangan entitas.

"Di mana kebun jeruk di Pontianak? Semuanya yang dimakan jeruk Sambas," tandas Trisno, Jumat (8/10).

Pengakuan MURI, lanjut dia, akhirnya melegitimasi penghilangan asal Jeruk Sambas. Menurut dia, telah terjadi salah kaprah, karena sesungguhnya jeruk-jeruk yang populer sampai ke luar daerah itu sesungguhnya produk khas Sambas.

Dirinya berharap Pemkab Sambas, dapat bersikap mengenai hal tersebut. Karena, sedikitnya 12.000 hektare kebun jeruk di Sambas, telah menyuplai jeruk nasional dan asia tenggara.

Haruskan Warga Sambas beramai ramai makan Jeruk di kebun mereka dan menyusul memecahkan rekor MURI untuk ke 4.504 kalinya ? ... 

Media Pontianak

Bokong Besar Pertanda Jantung Sehat

Beruntunglah anda pemilik bokong besar ! selain sexy dan menggairahkan anda juga berkemungkinan besar jauh dari penyakit mematikan seperti penyakit jantung, stroke dan diabetes. Demikian dikutip Media Pontianak dari VIVAnews beberapa saat lalu.

Memiliki bokong besar bukan sekadar menampilkan kesan seksi. Studi terbaru mengungkap, timbunan lemak di bagian bokong dan paha dapat meningkatkan harapan hidup pemiliknya.

Berdasarkan studi yang dilakukan sejumlah pakar kesehatan dari Mayo Clinic, di Rochester, Minnesota, lemak yang terakumulasi di bokong dan pangkal kaki bagian atas justru mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Tidak seperti lemak di perut yang meningkatkan risiko tiga penyakit tersebut.

Tim peneliti yang dipimpin Dr Michael Jensen melibatkan 28 pria dan wanita sebagai partisipan. Selama delapan minggu, mereka memberi perlakuan dan pola makan yang sama terhadap seluruh partisipan. Mereka ingin melihat pertumbuhan lemak di tubuh para partisipan.

Mayoritas partisipan memiliki lemak sekitar 2,45 kg di bagian tubuh atas seperti perut dan dada. Sementara di bagian tubuh bawah seperti bokong, pinggul, dan paha sekitar 1,5 kg. Pengukuran ini dilakukan sebelum dan setelah 'masa karantina'.

Dalam penelitian terungkap, ada perbedaan sel-sel lemak yang melilit bagian tubuh atas dan bawah. Sel-sel lemak di bagian tubuh bawah mengandung agen anti-inflamasi alami yang dapat menghentikan penyumbatan arteri.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Jensen mengatakan, temuan ini menantangnya untuk mencari cara meningkatkan produksi lemak di bagian tubuh bagian bawah tanpa menambah timbunan lemak di bagian tubuh bagian atas. "Ini penting untuk membentuk perlindungan tubuh dan membantu mencegah penyakit."

Temuan yang dipublikasikan pada Proceedings of the National Academy of Sciences mungkin bisa menjelaskan manfaat memiliki tubuh berbentuk buah pir.

pet/MediaPontianak