Harga emas kembali melonjak menembus rekor tertingginya bahkan sempat menyentuh level psikologis di US$ 1.400 per ounce. Harga minyak juga melonjak ke titik tertingginya dalam 2 tahun.
Investor kembali berburu emas yang merupakan tempat investasi aman, di tengah masalah anggaran Irlandia. Masalah baru itu tetap mampu mendorong kenaikan harga emas meski dolar sudah tak terlalu terpuruk.
Harga emas telah melonjak hingga 6% sesaat sebelum Bank Sentral AS (The Fed) mengumumkan detail dari rencananya untuk menggelontorkan US$ 600 miliar melalui pembelian surat berharga pemerintah AS berjangka panjang. Namun rencana itu juga memicu kekhawatiran inflasi karena berlimpahnya likuiditas.
Pada perdagangan Senin (8/11/2010), harga emas di pasar spot sempat melonjak hingga 1,1% menjadi US$ 1.410,30 per ounce, sebelum akhirnya ditutup pada rekor tertingginya di US$ 1.409,40.Harga emas berjangka Desember juga melonjak US$ 5,50 per ounce menjadi US$ 1.403,20.
Harga logam berharga Paladium juga melonjak 3% hingga menembus US$ 700 per ounce, untuk pertama kalinya sejak April 2001. Harga perak juga melonjak 3% ke titik tertingginya dalam 30 tahun terakhir.
Harga emas dan komoditas lain biasanya melonjak seiring dengan pelemahan dolar AS. Namun kemarin meski dolar AS sudah membaik, harga komoditas tetap melonjak karena adanya kekhawatiran seputar masalah krisis utang di Irlandia.
Pada awal pekan ini, ketidakpastian pasar difokuskan pada Irlandia. Meski pemerintah Irlandia mengaku masih memiliki pendanaan hingga awal 2011, namun sebuah laporan justru mempertanyakan kemampuannya untuk memangkas belanja pada tahun depan sehingga menimbulkan perdebatan seputar permintaan akan surat berharga ke depannya. Biaya untuk melindungi utang pemerintah Irlandia dari gagal bayar langsung melonjak.
"Situasi surat berharga di Irlandia lebih buruk dari ekspektasi, sehingga investor terlihat memindahkan uangnya ke tempat yang lebih aman, yakni emas," ujar Michael Daly, analis khusus emas dari PFGBest seperti dikutip dari Reuters, Selasa (9/11/2010).
Pasar emas juga mencermati pidato dari Presiden Bank Dunia Robert Zoellick yang menyatakan negara-negara maju harus mempertimbangkan untuk mengadopsi ulang standar emas yang dimodifikasi. Zoellick memang hanya mengatakan agar menggunakan emas untuk menuntun pergerakan mata uang, namun Dalu menilai omongan Zoellick itu cukup mampu untuk mendorong lonjakan harga emas.
Harga Minyak Melonjak
Komoditas lain yang ikut melonjak adalah minyak mentah dunia. Harga minyak dunia melonjak dan sempat menembus rekor tertingginya dalam 2 tahun terakhir sebelum akhirnya surut oleh profit taking.
Pada perdagangan Senin, kontrak utama minyak light sweet pengiriman Desember naik 21 sen menjadi US$ 87,49 per barel, yang merupakan tertinggi sejak akhir 2008. Minyak Brent juga naik 35 sen menjadi US$ 88,46 per barel.
"Ini adalah hari yang cukup sunyi setelah kegilaan pada pekan lalu. Hanya sedikit yang bisa mendikte pergerakan di pasar minyak. Hanya menjaga mata pada pasar saham dan penguatan dolar AS," ujar Matt Smith dari Summit Energy seperti dikutip dari AFP.
Nurul Qomariyah - detikFinance
0 komentar:
Post a Comment