Namun, Mendatangkan TURIS atau Pelancong ke Pulau Borneo ini tidak segampang membalikkan telapak tangan, di butuhkan kerja keras Pemerintah, dengan keterlibatan Media Massa Cetak maupun Elektonik tak luput dari kerjasama masyarakat itu sendiri untuk mempromosikan daerahnya masing masing disetiap sudut wilayah Kalimantan Barat ini, untuk memperkenalkan ke-unik-an budayanya, flora maupun fauna yg berada di lintang garis khatulistiwa yang ada di negeri ini kepada pihak pihak luar agar bisa menarik perhatian mereka berkunjung kapanpun, tidak hanya pada momen Visit Kalbar 2010 saat ini saja.
Masyarakat Yang Tidak Mengeti Arti Sebuah Promosi.
"Panitia mencari dana kesana kemari, kemudian SCTV memperoleh keuntungan. Seharusnya SCTV bayar, karena dapat keuntungan".
Pernyataan itu terungkap ketika sdr. Amin Al Kadrie (Jurnalis SCTV) menirukan ucapan Panitia sabtu malam (13/2/2010) ketika akan mengambil gambar Kue Keranjang Khas Imlek di Singkawang dan Amin mengungkapkan kekesalannya kepada wartawan Pontianak Post (terbit edisi Senin 15 Februari 2010) untuk yang kedua kalinya setelah tahun lalu Crew SCTV lainnya pada saat akan Siaran Live diminta bayaran oleh Panitia Penyelenggara. Kekecewaan ini juga dialami crew Trans 7 yang pulang lebih awal dari jadwal semula hari Selasa setelah menerima sikap tidak kooperatif panitia dengan meminta bayaran Rp.5000,- (lima ribu rupiah).
Sikap inikah yang harus kita tunjukkan sebagai tuan rumah dalam event event penting dalam menyukseskan Visit Kalbar 2010 terhadap media massa khususnya media elektronik nasional ? nota bene sebagai pereferensi atas suksesnya segala event yang diselengarakan didaerah ini ? Apa artinya sebuah Rekor Muri jika tidak ada yang mengetahuinya ? masuk Guinness Book of Record sekalipun Kue Keranjang yang tingginya satu meter dengan diameter 2,88 meter, berat delapan ton lebih. Dibutuhkan sekitar 4,6 ton ketan putih dan 4,6 ton gula pasir untuk membuat kue khas Imlek itu. tidak ada artinya jika kebanggan itu hanya di miliki oleh panitia yang tidak mengerti arti kehadiran liputan media electronik itu ?
huhhh .... sebagai Blogger yang tentunya tidak diperhitungkan panitia hanya bisa mengurut dada mendengar kenyataan seperti ini ? ...
tulisan ini aku sudahi sampai disini aja, karena lama lama kena stroke juga mengulang ulang membaca tulisan ini... hahahaha ...
eh iya.... bagaimana reaksi anda jika blogger seperti anda di pandang sebelah mata oleh panitia ini ? Wartawan beda loh dengan Blogger mau lapor kemana kita ?